cara berternak udang windu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
penyiapan sarana serta peralatan
syarat konstruksi tambak menurut cara berternak udang windu  :
1 ) tahan terhadap damparan ombak besar, angin kencang serta banjir. 
jarak minimum pertambakan dari pantai yakni 50 meter atau minimum 50 
meter dari bantara sungai.
2 ) lingkungan tambak beserta airnya kudu cukup baik buat kehidupan 
udang sampai dapat tumbuh normal sejak ditebarkan sampai dipanen.
3 ) tanggul kudu padat serta kuat tidak bocor atau merembes serta tahan terhadap erosi air.
4 ) design tambak kudu sesuai serta mudah buat operasi sehari-hari, sampai menghemat tenaga.
5 ) cocok dengan daya dukung area yang ada.
6 ) melindungi kebersihan serta kesehatan hasil produksinya.
7 ) saluran pemasuk air terpisah dengan pembuangan air. teknik pembuatan
 tambak dibagi di dalam tiga sistem yang cocok dengan letak, biaya, 
serta operasi pelaksanaannya, yaitu tambak ekstensif, semi intensif, 
serta intensif.
tambak ekstensif atau tradisional menurut
a ) dibangun di area pakai surut, yang umumnya berupa rawa-rawa bakau, atau rawa-rawa pakai surut bersemak serta rerumputan.
b ) wujud serta ukuran petakan tambak tidak teratur.
c ) luasnya pada 3-10 ha per petak.
d ) tiap-tiap petak mempunyai saluran keliling ( caren ) yang lebarnya 
5-10 m di sepanjang keliling petakan sebelah di dalam. di bagian masih 
juga dibikin caren dari sudut ke sudut ( diagonal ). kedalaman caren 
30-50 cm lebih di dalam dari bagian sekitarnya yang disebut pelataran. 
bagian pelataran hanya dapat diisi sedalam 30-40 cm saja.
e ) di masih petakan dibikin petakan yang lebih kecil serta dangkal buat mengipur nener yang baru datang selama 1 bln..
f ) delain itu ada kian lebih satu type tambak tradisional, misalnya 
type corong serta type taman yang dikembangkan di sidoarjo, jawa timur.
g ) pada 
tambak ini tidak ada pemupukan.
 
tambak semi intensif
a ) wujud petakan umumnya empat persegi panjang dengan luas 1-3 ha/petakan.
b ) setiap petakan mempunyai pintu pemasukan ( inlet ) serta pintu 
pengeluaran ( outlet ) yang terpisah buat keperluan penggantian air, 
penyiapan kolam sebelum akan ditebari benih, serta pemanenan.
c ) satu caren diagonal dengan lebar 5-10 m menyerong dari pintu ( pipa )
 inlet ke arah pintu ( pipa ) outlet. basic caren miring ke arah outlet 
buat meringankan pengeringan air serta pengumpulan udang pada waktu 
panen.
d ) kedalaman caren selisih 30-50 cm dari pelataran.
e ) kedalaman air di pelataran hanya 40-50 cm.
f ) ada juga petani tambak yang buat caren di lebih kurang pelataran.
tambak intensif
a ) petakan berukuan 0, 2-0, 5 ha/petak, supaya pengelolaan air serta pengawasannya lebih mudah.
b ) kolam/petak pemeliharaan dapat dibikin dari beton seluruhnya atau 
dari tanah layaknya biasa. atau dinding dari tembok, tetapi basic masih 
tanah.
c ) umumnya berbentuk bujur sangkar dengan pintu pembuangan didalam 
serta pintu panen type monik di pematang saluran buangan. bentuk serta 
konstruksinya menyerupai tambak semi intensif bujur sangkar.
d ) lantai basic dipadatkan sampai keras, dilapisi oleh pasir/kerikil. 
tanggul biasanya dari tembok, masih air laut serta air tawar dikombinasi
 di dalam bak pencampur sebelum akan masuk di dalam tambak.
e ) ppipa pembuangan air hujan atau kotoran yang terbawa angin, dipasang mati di sudut petak.
f ) diberi aerasi buat menambah kandungan o2 di dalam air.
g ) penggantian air yang amat sering dimungkinkan oleh penggunaan pompa.
adapun prasarana yang diperlukan di dalam budidaya udang tambak meliputi :
petakan tambak
a ) baiknya dibikin di dalam bentuk unit. setiap satu unit tambak 
pengairannya datang dari satu pintu besar, yaitu pintu air utama atau 
laban. satu unit tambak terdiri dari tiga macam petakan : petak 
pendederan, petak glondongan ( buyaran ) serta petak pembesaran dengan 
perbandingan luas 1 :9 :90.
b ) tak hanya itu, juga ada petakan pembagi air, yang yaitu bagian yang 
terdalam. dari petak pembagi, masing-masing petakan terima bagian air 
buat pengisiannya. setiap petakan kudu mempunyai pintu air sendiri, yang
 diberi nama pintu petakan, pintu sekunder, atau tokoan. petakan yang 
berbentuk layaknya saluran disebut juga saluran pembagi air.
c ) tiap-tiap petakan terdiri dari caren serta pelataran.
pematang/tanggul
a ) ada dua macam pematang, yaitu pematang utama serta pematang pada.
b ) pematang utama yaitu pematang keliling unit, yang membuat 
perlindungan unit yang terkait dari efek luar. tingginya 0, 5 m di atas 
permukaan air pakai sangat tinggi. lebar bagian atasnya kurang lebih 2 
m. bagian luar dibikin miring dengan kemiringan 1 :1, 5. tetapi buat 
bagian pematang bagian di dalam kemiringannya 1 :1.
c ) pematang pada yaitu pematang yang membatasi petakan yang satu dengan yang lain di dalam satu unit.
d ) ukurannya bergantung keadaan setempat, misalnya : tinggi 1-2 m, 
lebar bagian atas 0, 5-1, 5. sisi-sisinya dibikin miring dengan 
kemiringan 1 :1. pematang dibikin menggali saluran keliling yang 
jaraknya dari pematang 1 m. jarak tersebut biasa disebut berm.
saluran serta pintu air
a ) saluran air kudu cukup lebar serta di dalam, bergantung keadaan 
setempat, lebarnya berkisar pada 3-10 m serta dalamnya seandainya amat 
barangkali sejajar dengan permukaan air surut terrendah. sepanjang 
tepiannya ditanami pohon bakau lantas pelindung.
b ) ada dua macam pintu air, yaitu pintu air utama ( laban ) serta pintu air sekunder ( tokoan/pintu air petakan ).
c ) pintu air bertindak lantas saluran keluar masuknya air dari serta ke di dalam tambak yang terhitung di dalam satu unit.
d ) lebar mulut pintu utama pada 0, 8-1, 2 m, tinggi serta panjang cocok
 dengan tinggi serta lebar pematang. dasarnya lebih rendah dari basic 
saluran keliling, serta sejajar dengan basic saluran pemasukan air.
e ) bahan pembuatannya salah satunya : pasangan semen, atau bahan kayu (
 kayu besi, kayu jati, kayu kelapa, kayu siwalan, dan sebagainya )
f )setiap pintu dilengkapi dengan dua deretan papan penutup serta salah satunya diisi tanah yang disebut lemahan.
g )pintu air dilengkapi dengan saringan, yaitu saringan luar yang 
menghadap ke saluran air serta saringan di dalam yang menghadap ke 
petakan tambak. saringan terbuat dari kere bambu, serta buat saringan di
 dalam dilapisi plastik atau ijuk.
pelindung :
a ) jadi bahan pelindung pada pemeliharaan udang di tambak, dapat 
dipasang rumpon yang terbuat dari ranting kayu atau dari daun-daun 
kelapa kering. pohon peneduh di sepanjang pematang juga dapat dipakai 
lantas pelindung.
b ) rumpon dipasang dengan jarak 6-15 m di tambak. rumpon bertindak juga
 buat menghindar hanyutnya kelekap atau lumut, sampai menumpuk pada 
diantara sudut lantaran tiupan angin.
pemasangan kincir :
a ) kincir biasanya dipasang setelah pemeliharaan 1, 5-2 bln., lantaran udang sudah cukup kuat terhadap pengadukan air.
b ) kincir dipasang 3-4 unit/ha. daya kelarutan o2 ke di dalam air dengan pemutaran kincir itu menggapai 75-90%.
pembibitan
menyiapkan benih ( benur )
benur/benih udang bisa didapat dari area pembenihan ( hatchery ) atau 
dari alam. di alam ada dua macam golongan benih udang windu ( benur ) 
menurut ukurannya, yaitu :
a ) benih yang masih halus, yang disebut post larva.
ada tepidi tepi-tepi pantai. hidupnya berupa pelagis, yaitu berenang 
dekat permukaan air. warnanya coklat kemerahan. panjang 9-15 mm. cucuk 
kepala lurus atau sedikit melengkung layaknya huruf s dengan bentuk 
keseluruhan layaknya jet. ekornya membentang layaknya kipas.
b ) benih yang sudah besar atau benih kasar yang disebut juvenil.
biasanya telah memasuki muara sungai atau terusan. hidupnya berupa 
benthis, yaitu suka berdiam dekat basic perairan atau kadang-kadang 
melekat pada benda yang terendam air. sungutnya berbelang-belang 
selangseling coklat serta putih atau putih serta hijau kebiruan. 
badannya berwarna biru kehijauan atau kecoklatan sampai kehitaman. 
pangkal kaki renang berbelang-belang kuning biru.
langkah penangkapan benur :
a ) benih yang halus ditangkap memakai alat belabar serta seser.
- belabar yakni rangkaian memanjang dari ikatan-ikatan daun pisang 
kering, rumput-rumputan, merang, ataupun beberapa bahan yang lain.
- aktivitas penangkapan ditangani apabila air pakai.
- belabar dipasang tegak lurus pantai, dikaitkan pada dua buah patok, sampai terayun-ayun di permukaan air pakai.
- atau hanya diikatkan pada patok di diantara ujungnya, masih ujung yang
 lain ditarik oleh si penyeser sambil dilingkarkan mendekati ujung yang 
terikat. setelah lingkaran cukup kecil, penyeseran ditangani di kurang 
lebih belabar.
b ) benih kasar ditangkapi dengan alat seser juga dengan langkah 
selekasnya diseser atau dengan alat bantu rumpon-rumpon yang dibikin 
dari ranting pohon yang ditancapkan ke basic perairan. penyeseran 
ditangani di kurang lebih rumpon.
pembenihan dengan alami ditangani dengan langkah mengalirkan air laut ke
 di dalam tambak. biasanya ditangani oleh petambak tradisional.
benih udang/benur yang didapat dari pembibitan sebaiknya benur yang 
bermutu baik. adapun sifat serta ciri benur yang bermutu baik yang 
didapat dari area pembibitan yakni :
a )umur serta ukuran benur kudu seragam.
b ) apabila dikejutkan benur sehat akan melentik.
c ) benur berwarna tidak pucat.
d ) badan benur tidak bengkok serta tidak cacat.
perlakuan serta perawatan benih
a )langkah pemeliharaan dengan sistem kolam terpisah pemeliharaan larva 
yang baik yakni dengan sistem kolam terpisah, yaitu kolam diatomae, 
kolam induk, serta kolam larva dipisahkan.
- kolam diatomae
diatomae buat makanan larva udang yang yaitu hasil pemupukan yakni 
spesies chaetoceros, skeletonema serta tetraselmis di dalam kolam volume
 1000-2000 liter.
spesies diatomae yang agak besar diberikan pada larva periode mysis, walau lebih senang zooplankton.
- kolam induk
kolam yang berukuran 500 liter ini diisi induk udang mempunyai kandungan
 telur yang diperoleh dari laut/nelayan. telur biasanya keluar pada 
malam hari. telur yang sudah dibuahi serta sudah menetas lantas 
nauplius, dipindahkan.
- kolam larva
kolam larva berukuran 2. 000-80. 000 liter. artemia/zooplankton diambil 
dari kolam diatomae serta diberikan pada larva udang mysis serta post 
larva ( pl5-pl6 ).
artemia kering serta udang kering diberikan pada larva periode zoa 
sampai ( pl6 ). larva periode pl5-pl6 dipindah ke petak buyaran dengan 
kepadatan 32-1000 ekor/m2, yang setiap kalidiberi makan artemia atau 
makanan buatan, lalu pl20-pl30 benur dapat dijual atau ditebar ke di 
dalam tambak.
b ) langkah pengipukan/pendederan benur di petak pengipukan
- petak pendederan benur yaitu sebagian dari petak pembesaran udang ( ± 
10% dari luas petak pembesaran ) yang terletak di diantara sudutnya 
dengan kedalaman 30-50 cm, suhu 26-31derajat c serta kandungan garam 
5-25 permil.
- petak terbuat dari daun kelapa atau daun nipah, agar benur yang masih lemah terlindung dari terik matahari atau hujan.
- benih yang baru datang, diaklitimasikan dulu. benih dimasukkan di 
dalam bak plastik atau bak kayu yang diisi air yang kandungan garam 
serta suhunya hampir sama saja dengan keadaan selama pengangkutan. lalu 
dengan berangsur-angsur air tersebut dikeluarkan serta diganti dengan
air dari petak pendederan.
- kepadatan pada petak ini 1000-3000 ekor. pakan yang diperoleh berupa 
campuran telur ayam rebus serta daging udang atau ikan yang dihaluskan.
- pakan tambahan berupa pellet udang yang dihaluskan. pemberian pelet 
ditangani sebanyak 10-20 % kali jumlah berat benih udang /hari serta 
diberikan pada sore hari. berat benih halus ± 0, 003 gram serta berat 
benih kasar ± 0, 5-0, 8 g.
- pellet dapat terbuat dari tepung rebon 40%, dedak halus 20 %, bungkil kelapa 20 %, serta tepung kanji 20%.
- pakan yang diperlukan : secangkir pakan buat petak pengipukan 
/pendederan seluas 100 m2 atau buat 100. 000 ekor benur serta diberikan 
3-4 kali 1 hari.
c ) langkah pengipukan di dalam hapa
- hapa yakni kotak yang dibikin dari jaring nilon dengan mata jaring 3-5 mm agar benur tidak dapat lolos.
- hapa dipasang terendam serta tidak menyentuh basic tambak di dalam 
petak-petak tambak yang pergantian airnya mudah ditangani, dengan 
langkah mengikatnya pada tiang-tiang yang ditancamkan di basic petak 
tambak itu. kian lebih satu buah hapa dapat dipasang berderet-deret pada
 satu petak tambak.
- ukuran hapa dapat sesuai dengan kehendak, misalnya panjang 4- 6 m, lebar 1-1, 5 m, tinggi 0, 5-1 m.
- kepadatan benur di dalam hapa 500-1000 ekor/m2.
- pakan benur dapat berbentuk kelekap atau lumut-lumut dari petakan 
tambak di sekitarnya. dapat juga diberi pakan buatan berupa pelet udang 
yang dihancurkan dulu lantas serbuk.
- lama pemeliharaan benur di dalam ipukan 2-4 minggu, sampai panjangnya 3-5 cm dengan persentase hidup 70-90%.
- jaring lantas dinding hapa kudu dibersihkan 1 minggu sekali.
- hapa amat berguna untuk petani tambak, yaitu buat area aklitimasi 
benur, atau setiap waktu dipergunakan menyimpan ikan atau udang yang 
dikehendaki agar terus hidup.
d ) langkah pengangkutan :
pengangkutan menggunakan kantong plastik :
- kantong plastik yang berukuran panjang 40 cm, lebar 35 cm, serta tidak
 tidak tebal 0, 008 mm, diisi air 1/3 bagian serta diisi benih 1000 
ekor.
- kantong plastik diberi zat asam sampai menggelembung serta diikat dengan tali.
- kantong plastik tersebut dimasukkan di dalam kotak kardus yang diberi 
styrofore foam lantas penahan panas serta kantong plastik kecil yang 
diisi pecahan-pecahan es kecil yang jumlahnya 10% dari berat airnya.
- benih dapat diangkut pada suhu 27-30 derajat c selama 10 jam perjalanan dengan angka kematian 10-20%.
pengangkutan memakai jerigen plastik :
- jerigen yang digunakan yang berukuran 20 liter.
- jerigen diisi air 1/2 bagiannya serta sebagian lagi diisi zat asam bertekanan lebih.
- jumlah benih yang dapat diangkut pada 500-700 ekor/liter. selama 6- 8 jam perjalanan, angka kematiannya kurang lebih 6%.
- didalam perjalanan jerigen kudu ditidurkan, agar permukaannya lantas luas, sampai benurnya tidak bertumpuk.
- untuk turunkan suhunya bisa memakai es batu.
e ) waktu penebaran benur
sebaiknya benur ditebar di tambak pada waktu yang teduh.
3. pemeliharaan pembesaran
pemupukan
pemupukan mempunyai tujuan buat mendorong perubahan makanan alami, yaitu : kelekap, lumut, plankton, serta bentos.
langkah pemupukan :
a ) untuk perubahan kelekap
-tanah yang sudah rata serta dikeringkan ditaburi dengan dedak kasar sebanyak 500 kg/ha.
- lantas ditaburi pupuk kandang ( kotoran ayam, kerbau, kuda, dan sebagainya ), atau pupuk kompos sebanyak 1000 kg/ha.
- tambak diairi sampai 5-10 cm, dibiarkan tergenang serta menguap sampai kering.
- seterusnya tambak diairi lagi sampai 5-10 cm, serta ditaburi pupuk kandang atau pupuk kompos sebanyak 1000 kg/ha.
- pada saat itu ditambahkan juga pupuk anorganik, yaitu urea 75 kg/ha serta tsp ( triple super phosphate ) 75 kg/ha.
- setelah 5 hari lalu, kelekap mulai tumbuh. air dapat ditinggikan lagi 
dengan berangsur-angsur, sampai dalamnya 40 cm di atas pelataran. serta 
benih udang dapat dilepaskan.
- sepanjang pemeliharaan, diadakan pemupukan susulan sebanyak 1-2 kali 1 bln. memakai urea 10-25 kg/ha serta tsp 5-15 kg/ha.
b ) untuk perubahan lumut
tanah yang telah dikeringkan, diisi air buat melembabkannya, lalu ditanami bibit lumut yang ditancapkan ke di dalam lumpur.
- air dimasukkan sampai setinggi 20 cm, lalu dipupuk dengan urea 14 kg/ha serta tsp 8 kg/ha.
- air ditinggikan sampai 40 cm setelah 1 minggu.
- mulai minggu ke-2, setiap 1 minggu dipupuk lagi dengan urea serta tsp, masing-masing 10 takaran pada awalnya.
- lumut yang kurang pupuk akan berwarna kekuningan, tetapi yang dipupuk 
akan berwarna hijau rumput yang segar. lumut yang amat lebat akan 
beresiko untuk udang, oleh lantaran itu lumut hanya digunakan buat 
pemeliharaan udang yang dikombinasi dengan ikan yang lain.
untuk perkembangan diatomae
-jumlah pupuk nitrogen ( n ) serta pupuk fosfor ( p ) inginkan 
perbandingan kurang lebih 30 :1. apabila perbandingannya mendekati 1 :1,
 yang tumbuh yakni dinoflagellata.
- jadi sumber n, pupuk memiliki kandungan nitrat makin baik daripada 
pupuk memiliki kandungan amonium, lantaran dapat terlarut lebih lama di 
dalam air.
- misal pupuk :
* urea-co( nh2 )2 : prosentase n=46, 6.
* amonium sulfat-za-( nh4 )2so4 : prosentase n=21.
* amonium chlorida-nh4cl : prosentase n=25
* amonium nitrat-nh4no3 : prosentase n=37
* kalsium nitrat-ca( no3 )2 : prosentase n=17
* double superphosphate-ca( h2po4 ) : prosentase p=26
* triple superphosphate-p2o5 : prosentase p=39
- pemupukan diulangi sebanyak berapakah kali, sedikit untuk sedikit setiap 7-10 hari sekali.
-pemupukan pertama, digunakan 0, 95 ppm n serta 0, 11 ppm p. apabila 
luas tambak 1 ha serta tinggi air rata-rata 60 cm, membutuhkan 75-150 kg
 pupuk urea serta 25-50 kg tsp.
- perkembangan plankton diamati dengan secci disc. perubahan cukup seandainya pada kedalaman 30 cm, secci disc sudah tampak.
- takaran pupuk dikurangi seandainya secci disc tidak terlihat pada 
kedalaman 25 cm. tetapi apabila secci disc tidak tampak pada kedalaman 
35 cm, lantas takaran pupuk perlu ditambah.
pemberian pakan
makanan buat tiap-tiap periode kehidupan udang berbeda-beda. makanan udang yang dapat dipakai di dalam budidaya terdiri dari :
a )makanan alami :
- burayak tingkat mysis, makanannya plankton hewani, protozoa, rotifera,
 ( branchionus ), anak tritip ( balanus ), anak kutu air ( copepoda ), 
dan sebagainya.
- burayak tingkat post larva ( pl ), serta udang muda ( juvenil ), tidak
 cuma makanan di atas juga makan diatomaee serta cyanophyceae yang 
tumbuh di basic perairan ( bentos ), anak tiram, anak tritip, anak 
udanngudangan ( crustacea ) selainnya, cacing annelida dan juga detritus
 ( sisa hewan serta tumbuhan yang membususk ).
- udang dewasa, makanannya daging binatang lunak atau mollusca ( kerang,
 tiram, siput ), cacing annelida, yaitut cacing pollychaeta, 
udang-udangan, anak serangga ( chironomus ), dan sebagainya.
- didalam usaha budidaya, udang dapat makan makanan alami yang tumbuh di tambak, yaitu kelekap, lumut, plankton, serta bentos.
b ) makanan tambahan
makanan tambahan biasanya dibutuhkan setelah waktu pemeliharaan 3 bln.. makanan tambahan tersebut dapat berbentuk :
-dedak halus dikombinasi cincangan ikan rucah.
- dedak halus dikombinasi cincangan ikan rucah, ketam, siput, serta udangudangan.
- kulit kerbau atau sisa pemotongan ternak yang lain. kulit kerbau dipotong-potong 2, 5 cm2, lalu ditusuk sate.
- sisa-sisa pemotongan katak.
-bekicot yang telah dipecahkan kulitnya.
- makanan anak ayam.
- daging kerang serta remis.
- trisipan dari tambak yang dikumpulkan serta dipech kulitnya.
c ) makanan buatan ( pelet ) :
-tepung kepala udang atau tepung ikan 20 %.
-dedak halus 40 %.
- tepung bungkil kelapa 20 %.
- tepung kanji 19 %.
- pfizer premix a atau azuamix 1 %.
langkah pembuatan :
-tepung kanji diencerkan dengan air secukupnya, lantas dipanaskan sampai mengental.
-beberapa bahan yang dicampurkan dengan kanji diaduk-aduk serta diremas-remas sampai merata.
- sesudah merata, dibentuk bulat-bulat serta digiling dengan alat 
penggiling daging. hasil gilingan dijemur sampai kering, lalu 
diremas-remas sampai patah-patah sepanjang rata-rata 1-2 cm.
takaran ransum udang serta langkah pemberian pakan :
a )udang diberi pakan 4-6 x 1 hari sedikit untuk sedikit.
b ) jumlah pakan yang diperoleh pada benur 15-20% dari berat tubuhnya /hari.
c ) jumlah pakan udang dewasa kurang lebih 5-10% berat tubuhnya/ hari.
d ) pemberian pakan ditangani pada sore hari makin baik.
pemeliharaan kolam/tambak
a )penggantian air. pembuangan air sebaiknya melalui bagian bawah, 
lantaran bagian ini yang kondisinya amat jelek. tetapi apabila air 
tambak tertutup air hujan yang tawar, pembuangannya me
b ) pengadukan dengan mekanis ( belum biasa ditangani ). dengan 
pengadukan, air dapat mendapat tambahan zat asam, atau tercampurnya air 
asin serta air tawar. pengadukan dapat memakai mesin pengaduk, mesin 
perahu tempel, atau kincir angin.
c ) menambahkan bahan kimia ( belum biasa ditangani ). kekurangan zat 
asam, dapat ditambah dengan kalium permanganat ( pk/kmno4 ). takaran 
5-10 ppm ( 5-10 gram/1 ton air ), masih belum bisa membunuh udang. kapur
 bakar sebanyak 200 kg/ha dapat juga buat menangani o2.
d ) menambahkan volume air. seandainya suhu air tinggi, menambahkan jumlah volume air dapat dikurangi. perlu diberi pelindung.
e ) menghentikan pemupukan serta pemberian pakan. pemupukan serta 
pemberian pakan dihentikan apabila udang tampak menderita serta tambak 
di dalam kondisi jelek.
f ) singkirkan ikan serta ganggang yang mati memakai alat penyerok.
g ) menambahkan pemberian pakan. udang diberi tambahan pakan apabila 
perlihatkan tanda-tanda kekurangan makan, sampai perubahan makanan alami
 normal kembali.
perbaikan teknis yang diperlukan :
a )perbaikan saluran irigasi tambak buat sangat mungkin petakan-petakan 
tambak memperoleh air yang cukup mutu serta dan kuantitasnya, selama 
hidup pemeliharaan.
b ) pompanisasi, untuk tambak-tambak di area yang perbedaan pakai 
surutnya rendah ( kurang dari 1 m ), yang setiap waktu diperlukan 
pergantian air ke di dalam atau keluar tambak.
c ) perbaikan konstruksi tambak, yang meliputi konstruksi tanggul, pintu
 air saringan masuk ke di dalam tambak agar tambak tidak mudah bocor, 
serta tanggul tidak longsor.
d ) perbaikan manajemen budidaya yang meliputi : langkah pemupukan, 
padat penebaran yang maksimal, pemberian pakan, langkah pengelolaan air 
serta langkah pemantauan terhadap perubahan serta kesehatan udang.
p a n e n
udang yang siap panen yakni udang yang telah berumur 5-6 bln. waktu pemeliharaan. dengan syarat mutu yang baik, yaitu :
1 ) ukurannya besar
2 ) kulitnya keras, bersih, licin, bersinar serta badan tidak cacat
3 ) masih di dalam keadaan hidup serta segar.
penangkapan
penangkapan sebagian
a. memakai prayang, yang terbuat dari bambu, yang terdiri dari dua 
bagian, yaitu kere lantas pengarah serta perangkap berbentuk jantung 
lantas area jebakan. prayang dipasang tepidi tepi tambak, dengan kerenya
 melintang tegak lurus pematang serta perangkapnya ada di ujung kere. 
pemasangan prayang ditangani malam hari pada waktu ada pakai besar serta
 di atasnya diberi lampu buat menarik perhatian udang. lubang prayang 
dibikin 4 cm, sampai yang terjerat hanya udang besar saja. pada lubang 
mulut dipasang tali nilon atau kawat yang melintang dengan jarak 
masing-masing kurang lebih 4 cm.
b. memakai jala lempar. penangkapan ditangani malam hari. air tambak 
dikurangi sebagian buat meringankan penangkapan. penangkapan ditangani 
dengan masuk ke di dalam tambak. penangkapan dengan jala dapat 
dikerjakan apabila ukuran udang di dalam tambak tersebut seragam.
c. memakai tangan kosong. ditangani pada siang hari, lantaran udang biasanya berdiam diri di dalam lumpur.
2. penangkapan total
a. penangkapan total dapat dikerjakan mengeringkan tambak.
pengeringan tambak dapat dikerjakan dengan pompa air atau apabila tidak
ada kudu mencermati pakai surut air laut. malam/dini hari
menyongsong penangkapan, air dikeluarkan dari petak tambak perlahanlahan
waktu air surut. pada tambak semi intensif, air disurutkan sampai
caren, sampai kedalaman air 10-20 cm.
b. memakai seser besar yang mulutnya direndam di lumpur
basic tambak/caren, lantas didorong sambil mengangkatnya jika
diperkirakan sudah banyak udang yang masuk di dalam seser. serta langkah
tersebut ditangani berulang-ulang.
c. memakai jala, biasanya ditangani banyak orang.
d. memakai kerei atau jaring yang lebarnya sesuai dengan
lebar caren. lumpur basic area udang bersembunyi didorong beramairamai
oleh sebagian orang yang memegangi kerei atau jaring itu, menuju
ke depan pintu air. di depan pintu air udang dicegat dengan kerei selainnya.
udang terkumpul di kubangan dekat pintu ai, sampai dengan mudah
ditangkap.
e. dengan meletakkan jaring penadah yang cukup luas atau panjang di
saluran pembuangan air. pintu air dibuka serta diatur agar air mengalir
perlaha-lahan, sampai udang sedikit tertinggal bersembunyi
di dalam lumpur. udang akan keluar bersamaan air serta tertadah di dalam jaring
yang terpasang serta dengan mudah ditangkapi dengan seser.
f. memakai jaring ( trawl ) listrik. jaring ini berbentuk dua buah
kerucut. badan kantung mempunyai bukaan persegi panjang. mulut
kantung yang di bawah di pakai pemberat agar dapat tenggelam di
lumpur. bagian atas mulut jaring diberi pelampung agar mengambang di
permukaan air. bagian bibir bawah mulut jaring dipasang kawat yang
dapat dialiri listrik berkekuatan 3-12 volt. listrik yang mengaliri kawat di
basic mulut jaring akan mengejutkan udang yang terkena, lantas udang
akan meloncat serta masuk ke di dalam jaring.
pembersihan
udang yang telah ditangkap dikumpulkan serta dibersihkan sampai bersih. 
lalu udang ditimbang serta dipilih menurut mutu ukuran yang sama serta 
tidak cacat.
Penelusuran yang terkait dengan cara berternak udang windu adalah : cara
 ternak udang windu, makalah ternak udang windu, jual udang windu, 
mencari udang windu, agraris udang windu. budidaya udang galah, 
penternakan udang galah, cara budidaya udang windu, , buku cara 
berternak udang windu, CD cara berternak udang windu, cara berternak 
udang windu di indonesia, cara berternak udang windu yang benar, cara 
berternak udang windu di tambak, cara berternak udang windu di kolam, 
cara berternak udang windu di pesisir, cara berternak udang windu di 
keramba.